Tabanan (Bisnis Bali) – Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XIII yang akan diselenggarakan di Kalimantan Timur pada 13 - 23 Juni 2011 mendatang, di mana Bali ikut menjadi salah satu peserta pada ajang tersebut. Ajang tersebut diharapkan mampu memberi kontribusi positif bagi sektor pertanian di Bali mengingat Penas merupakan ajang temu karya petani di tingkat nasional.
”Ada berbagai kegiatan dalam Penas KTNA nanti, namun di antara 37 kegiatan itu yang menjadi perhatian kami adalah di bidang 4 yaitu Temu Karya, di mana dalam bidang ini kita maupun para peserta lainnya dituntut mempunyai suatu hal yang nyata pada sektor pertanian secara umum,” ungkap Ketua KTNA Bali, Ir. Made Suparsa, di sela-sela acara pembekalan bersama peserta Penas se-Propinsi Bali di Tabanan, Rabu (25/5) kemarin.
Acara yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Bali, Ir. Made Putra Suryawan sekaligus mewakili Gubernur Bali, instansi terkait dan seluruh anggota KTNA se-Propinsi Bali.
Suparsa menerangkan, di ajang temu karya nanti pada kegiatan Penas di mana kebetulan Bali memiliki dua usulan materi yang diajukan, yaitu pengolahan limbah pertanian untuk menambah pendapatan petani yang akan dipresentasikan oleh peserta KTNA dari Buleleng dan pembuatan batu buatan untuk menambah pendapatan petani yang akan dipresentasikan oleh anggota KTNA dari Denpasar pada ajang Penas nanti.
Menurut Suparsa, di ajang penyampaian materi pada temu karya tersebut bisa memberi masukan bagi para peserta Penas lainnya yang terdiri dari 33 propinsi. Begitu pula sebaliknya, penyampaian materi unggulan dari propinsi lain, juga diharapkan bisa memberi masukan positif sebagai pembelajaran bagi sektor pertanian di Bali untuk masa mendatang.
Ia mengatakan, prestasi KTNA Bali sendiri dalam ajang Penas XII tahun sebelumnya, sempat meraih empat besar dalam ajang tersebut. Harapnya, di Penas mendatang ini kondisi tersebut bisa lebih baik lagi. Beranjak dari kondisi tersebut, maka KTNA Bali ini telah menggodok di beberapa bidang agar benar-benar mengetahui permasalahan, kegiatan dan waktu.
“Meski begitu, ajang Penas ini tidak semata-mata hanya mencari juara. Juara ini sebenarnya sangat tergantung dari program dan aksi dinas, kami di KTNA selama ini mengadopsi program kebijakan lewat dinas terkait. Bila itu memang membawa nilai tambah mudah-mudahan ini bisa ditiru oleh seluruh KTNA di seluruh Indonesia ,” ujarnya.
Sementara itu, Made Putra Suryawan di kesempatan tersebut mengungkapkan, sepulang dari ajang Penas nanti, para peserta Penas dari Bali ini mampu untuk melaksanakan beragam hasil ilmu maupun teknologi di sektor pertanian yang didapat pada ajang tersebut untuk diterapkan di Bali, paling tidak diharapkan ada sinkronisasi program yang didapat di ajang Penas dengan program pembangunan yang ada di Bali sekarang ini.
“Mudah-mudahan dari ajang Penas ini ada satu titik temu untuk memajukan sektor pertanian di Bali nanti,” katanya. *man
Tidak ada komentar:
Posting Komentar