Ikan tuna dalam bentuk segar dan beku memberikan kontribusi paling besar dalam perolehan ekspor hasil perikanan dan kelautan di Bali, yang mencapai 63 persen dari total ekspor Bali sebesar 60 juta dolar AS.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali, Ir Gusti Putu Nuriartha di Denpasar, Senin, mengatakan, komoditas itu menyumbangkan devisa sebesar 39,5 juta dolar selama enam bulan periode Januari-Juni 2009, kata
Mata dagangan yang paling menonjol sebagai penyumbang devisa adalah tuna segar, yakni mencapai 26,56 juta dolar AS atas pengapalan 4.583,1 ton. Menyusul tuna beku sebanyak 4.143 ton senilai 13,02 juta dolar AS, ikan dalam kaleng 5.666 ton seharga 10,20 juta dolar AS, kerapu segar 2,9 juta dolar AS dan kerapu hidup.
Nuriartha menjelaskan, hasil perikanan yang memberikan kontribusi kurang dari satu juta dolar AS meliputi tuna fillet beku, kerapu beku, kakap segar, loster hidup dan teripang. Sedangkan ekspor ikan hias sebanyak 1.030.922 ekor menghasilkan devisa sebesar 404.400 dolar AS.
Khusus perolehan devisa dari ikan hias tersebut menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, baik dari segi volume maupun devisa. “Selama Januari-Juni 2008 mengekspor ikan hias sebanyak 8,2 juta ekor senilai 2,89 juta dolar AS,” ujar Gusti Nuriartha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar