WASPADA ANCAMAN VIRUS H1N1 ...!
jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar anda
Senin, 20 Juni 2011
Pembudi Daya Lele Keluhkan Mahalnya Harga Pakan
Denpasar (Bisnis Bali) - Pemerintah saat ini memiliki program mengenjot sektor budi daya perikanan air tawar di Bali. Untuk mendukung sektor tersebut, apa pun yang menjadi usulan pembudi daya harus disikapi.
Demikian diungkapkan Ketua Kelompok Sri Sedana Negan Maju, Banjar Tegallalang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, Sang Ketut Rencana, belum lama ini.
Ia mengatakan, saat ini masalah pakan pabrikan berupa pelet sungguh membuat pembudi daya kewalahan. Harga pakan yang tinggi tersebut membuat biaya produksi juga ikut naik, sehingga tingginya biaya produksi tidak seimbang dengan penghasilan yang didapatkan petani.
Lebih jauh dikatakan, dari pelatihan yang diikuti oleh ketua kelompok budi daya ikan air tawar dari seluruh kabupaten/kota di Bali, disepakati dan mengharapkan pemerintah bersedia memfasilitasi bibit cacing sebagai pakan alternatif untuk mengatasi permasalahan pembudi daya di Bali terkait mahalnya harga pakan.
"Pembudi daya sepakat satu-satunya cara mengatasi kendala pakan yaitu pihak terkait, khususnya pemerintah segera memfasilitasi pengadaan bibit cacing bagi pembudi daya, sehingga kami bisa mengolahnya menjadi pakan alternatif," ujarnya.
Hal senada juga diakui oleh Ketua Kelompok Bakti Pertiwi di Jalan Sedap Malam Denpasar, Made Mudiasa, bahwa masih tingginya harga pakan khususnya pelet, sehingga pembudi daya ikan menjadi tidak bersemangat dalam melaksanakan usaha budi daya.
Menurutnya, perlunya pakan alternatif untuk menurunkan biaya produksi sangat diperlukan saat ini. Pakan alternatif berupa cacing sangat dibutuhkan. "Jika harga pakan tinggi, pembudi daya akan rugi dan tidak seimbang dengan harga jual. untuk itu perlu mendorong agar harga pakan budi daya dapat ditekan, ya salah satunya pemerintah dapat memfasilitasi pakan alternatif berupa cacing tersebut. Jika harga pakan bisa ditekan, maka pembudi daya akan memperoleh harga jual yang layak dan sebanding dengan biaya produksi," kata Ketut Wirya, salah satu pembudi daya ikan lele di Jalan BTN Nangka Permai Gang Dalem, Denpasar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Para pembudidaya lele itu sendiri yang harus kreatif menyikapi mahalnya harga pakan, jangan tergantung pada pakan pabrik.
BalasHapusManfaatkan pakal lokal seperti sisa limbah ikan, sisa limbah pemotongan ayam tapi kita harus sedikit kerja keras mendapatkan bahan tersebut