WASPADA ANCAMAN VIRUS H1N1 ...!
jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar anda

Minggu, 06 Februari 2011

Ekosistem Terumbu Karang di Kab. Badung

Ekosistem Terumbu Karang di Kab. Badung

1) Luas dan Sebaran Terumbu Karang
Terumbu karang adalah ekosistem yang ditandai atau didominasi oleh keberadaan endapan-endapan masif terutama kalsium karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang, alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat. Terumbu karang dan segala kehidupan yang terdapat di dalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang bernilai tinggi. Manfaat yang terkandung di dalam ekosistem terumbu karang sangat besar dan beragam, baik manfaat langsung maupun tidak langsung.
Ditinjau dari aspek konservasi, terumbu karang mempunyai fungsi dalam hal pemeliharaan proses-proses ekologis dan sistem penyangga kehidupan di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, habitat berbagai jenis biota sehingga berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah. Keberadaan terumbu karang merupakan benteng alamiah yang melindungi pantai dari bahaya erosi dan abrasi karena mampu meredam energi gelombang sebelum mencapai pantai. Ekosistem terumbu karang juga merupakan ”pabrik alam” bagi terbentuknya pasir putih.
Ditinjau dari aspek produksi, keberadaan ekosistem terumbu karang memberi manfaat yang besar bagi pemenuhan kebutuhan pangan, bahan baku industri dan menopang mata pencaharian masyarakat pesisir melalui kegiatan perikanan. Ekosistem terumbu karang merupakan habitat berbagai biota laut bernilai ekonomis penting. Peranan terumbu karang dalam menunjang perikanan setidak-tidaknya dapat dilihat dari tiga aspek yaitu penangkapan ikan secara langsung di dalam ekosistem terumbu karang, penangkapan ikan di sekitar terumbu karang dan penangkapan ikan di laut lepas yang produktivitasnya didukung oleh keberadaan ekosistem terumbu karang. Sementara itu ditinjau dari aspek rekreasi dan pariwisata, ekosistem terumbu karang memberi kontribusi yang signifikan bagi kemajuan pembangunan pariwisata khususnya pariwisata bahari.
Wilayah pesisir Kabupaten Badung tergolong sangat kaya akan keberadaan ekosistem terumbu karang. Sebaran terumbu karang hampir menjangkau seluruh perairan pesisir Kecamatan Kuta Selatan yaitu Kelurahan/Desa Tanjung Benoa, Benoa, Kutuh, Ungasan, Pecatu, dan Jimbaran. Di Kecamatan Kuta, sebaran terumbu karang terdapat di Kelurahan Kedonganan, Tuban dan Kuta. Luas keseluruhan sebaran terumbu karang di Kabupaten Badung diestimasi mencapai 1328 ha
Berdasarkan bentuk hubungannya dan perbatasan tumbuhnya terumbu karang dengan daratan, maka tipe terumbu karang di wilayah pesisir Kabupaten Badung tergolong terumbu karang tepi (fringing reef) dan terumbu karang penghalang (barrier reef). Terumbu karang tepi yaitu terumbu karang yang berkembang sepanjang dan dekat pantai (shore) dan jangkauan tumbuhnya ke arah laut dengan jarak beberapa ratus meter. Tidak terdapat laguna atau lingkungan bukan terumbu antara terumbu karang dan daratan. Tipe ini melindungi garis pantai dan lingkungan pantai dari abrasi karena dapat menahan serangan gelombang yang menghantam pantai. Terumbu karang tepi terdapat di Ungasan, Pecatu, Jimbaran, Kedonganan dan Tuban. Sedangkan terumbu karang penghalang adalah terumbu karang yang berkembang sejajar garis pantai tetapi terletak dengan membentuk jarak dengan pantai dan di antaranya terdapat laguna atau lingkungan bukan terumbu karang. Tipe terumbu karang penghalang terdapat di Tanjung Benoa, Benoa, Kutuh, Ungasan, Tuban dan Kuta.



2) Kondisi dan Struktur Komunitas Terumbu Karang

Berdasarkan hasil pemantauan terumbu karang oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung tahun 2008 pada beberapa lokasi di kawasan Tanjung Benoa, Nusa Dua, Tuban dan Kuta, diketahui status kondisi terumbu karang di kawasan tersebut sebagai mana disajikan sbb :



Kondisi terumbu karang menurut hasil survey LIT di Kabupaten Badung Tahun 2010
1. Tg. Benoa     Sedang Rusak ringan
2. Tengkulung    Baik Tidak rusak
3. Terora           Sangat Baik Tidak rusak
4. Nusa Dua      Baik Rusak ringan
5. Tuban 1        Sedang Rusak ringan
6. Tuban 2        Buruk Rusak
7. Kuta 1          Sedang Rusak ringan
8. Kuta 2          Baik Tidak rusak
Sumber: Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Badung (2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar