Denpasar (Bisnis Bali) - Pohon pepaya memang kaya akan manfaat, baik itu untuk kesehatan maupun buahnya bisa dijual. Bukan hanya itu saja, pohon pepaya juga banyak dimanfaatkan pembudi daya lele, khususnya dalam kolam terpal.
Menurut Sang Ketut Rencana, Ketua Kelompok Sri Sedana, Bangli, belum lama ini berkembangnya usaha budi daya lele khususnya dalam kolam terpal maupun kolam permanen menunjukkan usaha budi daya lele telah dilirik sebagai usaha sampingan maupun tetap.
Dikatakan, kenaikan harga pakan pabrikan serta kemungkinan lele terkena penyakit akibat perubahan cuaca tentu tidak bisa dibendung, namun hanya bisa diatasi atau diantisipasi. Seperti halnya, perubahan cuaca dari sebelumnya panas ke dingin atau hujan perlu diantisipasi oleh pembudi daya khususnya di kolam yang terbuka, sebab masuknya air hujan ke dalam kolam akan menurunkan Ph air, sehingga perlu dinetralisir agar ikan-ikan lele yag dibudidayakan tidak terserang penyakit, sehingga bisa mengancam keberlangsungan budi daya.
Lebih jauh dikatakan, salah satu tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk menstabilkan Ph air saat hujan yaitu pohon pepaya. Pohon pepaya utuh beserta daunnya bisa ditempatkan di kolam budi daya.
Pembudi daya ikan lele lainnya, Ketut Wirya juga mengungkapkan hal yang sama. Untuk menstabilkan suhu air atau Ph air pada kolam lele akibat air hujan bisa menggunakan potongan pepaya baik itu daunnya atau batangnya yang mana semua bagian tersebut dimasukkan ke kolam.
Ia mengatakan, selain untuk menstabilkan Ph air, pohon pepaya tersebut juga bermanfaat untuk lele yang terkena penyakit, sebagai obat dalam musim hujan. “Pohon pepaya tersebut, baik daun maupun batangnya semuanya dimasukkan ke kolam. Setelah tiga hingga empat hari, pohon pepaya yang ada di kolam akan tumbuh lumut dan selanjutnya lumut-lumut tersebut akan dimakan oleh lele dan bermanfaat sebagai obat,” ujarnya.
Selain itu, ditambahkan, untuk mengantisipasi menurunnya Ph air, selain pohon pepaya juga bisa digunakan garam ikan atau dengan pohon pisang. *dwi