WASPADA ANCAMAN VIRUS H1N1 ...!
jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar anda

Jumat, 22 April 2011

TIPS SUKSES BETERNAK LELE

Untuk memulai usaha beternak lele sebenarnya bukanlah hal yang sulit kalau kita sudah mengetahui metodenya untuk mendapatkan metodenya tentu kita harus bertanya pada orang yang sudah berhasil beternak lele, tapi yang harus kita ingat jarang sekali orang mau memberikan ilmunya pada orang lain apalagi semua ilmu yang dimilikinya disini saya berikan cara beternak lele dan metodenya pada anda.
Untuk pertama anda buat 1 kolam, sebaiknya kolam tanah dengan digali karena kolam yang bagus untuk lele adalah kolam tanah kalau tidak ada lahan apa boleh buat silahkan dengan kolam permanen tapi bibit yang di pakai bibit ukuran telunjuk, beda dengan kolam tanah dapat di mulai dengan bibit halus umur 2 minggu.
Setelah kolam selesai, diamkan dengan air selama 1 minggu kemudian masukkan bibit tergantung ukuran kolam kalau ukuran 5 x 10 x 0.70 meter dapat di isi bibit 10.000 ekor ingat waktu melepaskan bibit tentunya anda menggunakan kantong plastik atau gerigen supaya ikan jangan strees kantong plastik yg berisi ikan di isi air kolam pemeliharaan sedikit demi sedikit sampai ikan menyesuaikan diri dengan air kolam yang baru kemudian lepaskan ikan ,biarkan ikan keluar dengan sendirinya dari kantong plastik/ gerigen.
Setelah ikan berumur 2 minggu dalam kolam pisahkan antara ikan kecil dan ikan yang besar karena lele bersifat kanibal sebaiknya lele, di pelihara dalam wareng untuk memudahkan menyortir ikan buat 2 wareng atau jala ikan ukuran 2 x 6 dua petak letakkan dalam kolam untuk memelihara ikan sampai panen isi wareng pertama 10.000 ekor kemudian pada umur 2 minggu pindahkan yang besar ke wareng yang satu lagi karena dalam 1 wareng ukuran 2 x 6 x 0.7 meter dapat memuat 5000 ekor bibit ikan sampai panen selain itu dapat juga memudahkan panen ikan.

Yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Cara Pembenihan Ikan Yang Baik ( CPIB )

I. Persyaratan Pembenihan Ikan

Lokasi
Mudah dijangkau, tersedia sarana dan prasarana penunjang, bebas banjir, terhindar dari polusi, memiliki sarana pengolahan dan sterilisasi air.

Sumber air
Kualitas air layak untuk kebutuhan hidup dan pertumbuhan ikan, sumber air tersedia sepanjang tahun, bebas dari cemaran pathogen dan bahan kimia.

Tenaga kerja
Berkompeten, berdedikasi tinggi dan jumlah sesuai kebutuhan.

Kelayakan fasilitas
• Bangunan ( kantor, laboratorium, ruang mesin, bangsal panen, gudang pakan dan peralatan )
• Sarana filtrasi, pengendapan dan bak Tandon
• Bak/kolam pemeliharaan induk

II. Prosedur Produksi

Manajemen Induk
Tujuannya untuk menghasilkan benih ikan yang bermutu.
• Pemilihan Induk umur dan ukuran siap pijah sesuai SNI, bebas
penyakit dan tidak cacat, induk unggul, ada kejelasan asal usul induk )
• Karantina Induk ( melakukan pengamatan terhadap kondisi dan kesehatan induk yang berasal dari tempat lain )
• Pemeliharaan induk ( penanganan dan pemeliharaan induk hares sesuai dengan persyaratan teknis )

Manajemen Benih

• Pemeliharaan benih, kualitas air, pakan, pengobatan dan monitoring kesehatan ikan dilakukan sesuai dengan persyaratan teknis.

Manajemen Air
Panen, Pengemasan dan distribusi benih

III. Penerapan Biosecurity

Pengatur tata letak :
*Pengaturan berdasarkan alur produksi
• Pemagaran dan penyekatan
• Penyimpanan
Pengaturan akses masuk ke lokasi

Sterilisasi wadah, peralatan dan ruangan
• Desinfeksi wadah pemeliharaan
• Desinfeksi peralatan dan sarana produksi
• Sterilisasi ruangan produksi

Sanitasi lingkungan Pembenihan

Pengolahan limbah
Pengaturan personil / karyawan
• Pakaian dan perlengkapan kerja

IV. Manajemen personil
Pimpinan unit / ketua kelompok
Pengendali mutu produksi
Pelaksana Produksi
Pelaksana Administrasi
Pelaksana Pemasaran

Yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Cara Pembenihan Ikan Yang Baik ( CPIB )

I. Persyaratan Pembenihan Ikan

Lokasi
Mudah dijangkau, tersedia sarana dan prasarana penunjang, bebas banjir, terhindar dari polusi, memiliki sarana pengolahan dan sterilisasi air.

Sumber air
Kualitas air layak untuk kebutuhan hidup dan pertumbuhan ikan, sumber air tersedia sepanjang tahun, bebas dari cemaran pathogen dan bahan kimia.

Tenaga kerja
Berkompeten, berdedikasi tinggi dan jumlah sesuai kebutuhan.

Kelayakan fasilitas
• Bangunan ( kantor, laboratorium, ruang mesin, bangsal panen, gudang pakan dan peralatan )
• Sarana filtrasi, pengendapan dan bak Tandon
• Bak/kolam pemeliharaan induk

II. Prosedur Produksi

Manajemen Induk
Tujuannya untuk menghasilkan benih ikan yang bermutu.
• Pemilihan Induk umur dan ukuran siap pijah sesuai SNI, bebas
penyakit dan tidak cacat, induk unggul, ada kejelasan asal usul induk )
• Karantina Induk ( melakukan pengamatan terhadap kondisi dan kesehatan induk yang berasal dari tempat lain )
• Pemeliharaan induk ( penanganan dan pemeliharaan induk hares sesuai dengan persyaratan teknis )

Manajemen Benih

• Pemeliharaan benih, kualitas air, pakan, pengobatan dan monitoring kesehatan ikan dilakukan sesuai dengan persyaratan teknis.

Manajemen Air
Panen, Pengemasan dan distribusi benih

III. Penerapan Biosecurity

Pengatur tata letak :
*Pengaturan berdasarkan alur produksi
• Pemagaran dan penyekatan
• Penyimpanan
Pengaturan akses masuk ke lokasi

Sterilisasi wadah, peralatan dan ruangan
• Desinfeksi wadah pemeliharaan
• Desinfeksi peralatan dan sarana produksi
• Sterilisasi ruangan produksi

Sanitasi lingkungan Pembenihan

Pengolahan limbah
Pengaturan personil / karyawan
• Pakaian dan perlengkapan kerja

IV. Manajemen personil
Pimpinan unit / ketua kelompok
Pengendali mutu produksi
Pelaksana Produksi
Pelaksana Administrasi
Pelaksana Pemasaran